MAKASSAR, UPEKS.co.id— Produk kerajinan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) para pelaku usaha di Sulsel
kini tengah dalam tahap persaingan pasar global. Masyarakatpun dihimbau selalu optimis memasarkan produk lokal ke seluruh penjuru dunia.
Kepala Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari, Andi Asriani Koke mengatakan jika produk-produk UMKM masyarakat di sulsel sudah sangat layak dipasarkan. Bukan hanya di pasar nasional, namun juga di pasar mancanegara.
Hal ini diungkapkan saat menghadiri Pembukaan Pelatihan Wirausaha Baru Produktif dan Peningkatan Produktivitas (Pengukuran), di Hotel Grand Imawan Makassar, Selasa (14/1).
Asriani mencontohkan, kerajinan tenun yang dibuat sendiri oleh pelaku usaha di Sulsel hingga saat ini telah beredar luas di pasar global. Bahkan telah dipasarkan di 15 negara.
Tentu hal ini bisa menjadi dorongan positif buat pelaku UMKM yang lain untuk terus mengembangkan usahanya.
“Seperti tenun ini kan harganya sudah Rp2 juta lebih. Sudah diperkenalkan di mancanegara, sudah 15 negara tahu ini tenun. Buatan asli dari Sulsel,” ungkapnya.
Sementara secara umum, kerajinan yang paling banyak diminati dan diproduksi di Sulsel meliputi dari kerajinan tangan, kerajinan tenun, makanan, dan sektor jasa. Hampir semua pelaku UMKM yang bergelut dan dibina langsung oleh BPP, telah layak dipasarkan.
“Apalagi yang dipamerkan diaini, sudah layak semua dipasarkan. Beberapa produk makanan sudah bisa kita lihat di supermarket. Ada yang bahkan sudah masuk di Shoope,” paparnya.
BPP Kendari sendiri membawahi 10 provinsi di Indonesia Timur untuk produktivitas para pelaku usaha, termasuk Sulsel.
Untuk tahun lalu, BPP dikatakan Asriani telah membagikan 10 paket pelatihan peningkatan produktivitas, atau sebanyak 250 orang pelaku usaha di Sulsel. (Rasak).
