ENREKANG,UPEKS.co.id— Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Enrekang menjadi salah satu rujukan dalam pengelolaan zakat di Sulsel.
Inilah yang menjadi dasar utama civitas akademika Fakultas Agama Islam Universitas Islam Makassar (UIM), mengundang Pimpinan Baznas Enrekang, Dr Ilham Kadir, MA., membawakan kuliah umum dengan mengusung tema “Peran Zakat dalam Pembiayaan Pendidikan Kader Ulama”. di Ruang Seminar Fakultas Agama Islam UIM, Jumat (27/12/2019).
Dekan PAI, Dr. Ruslan Wahab, dalam sambutannya menyatakan bahwa Fakultas Agama Islam sangat butuh pencerahan-pencerahan terkait masalah-masalah kontemporer seperti problematika zakat.
“Membahas masalah zakat maka kita akan menemukan banyak pendapat ulama, ambil contoh, terkait memahami asnaf fi sabilillah sebagai salah satu dari delapan golongan yang berhak medapat zakat sangat luas pembahasannya, dan banyak sekali interpretasi ulama terkait itu,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa memang penting ada kuliah umum seperti ini sebagai bagian dari pengayaan pengetahuan untuk para mahasiswa.
“Penting bagi kita memperkaya wawasan dan keilmuan mahasiswa kita agar kelak setelah selesai dari sini bisa berkiprah dengan baik di tengah masyarakat luas,” imbuhnya.
Ada pun pemateri dari Pimpinan Baznas Enekang, Ilham Kadir memulai kuliah umum dengan memaparkan problematika yang dihadapi para amil zakat selama ini.
“Jujur saja, sebenarnya yang menjadikan ibadah zakat ini terbengkalai dibandingkan dengan rukun Islam lainnya karena pemahaman para ustadz dan dai kita terkai zakat yang keliru, mereka kalau menyebut zakat konotasinya hanya zakat fitrah itu pun dibahas pada minggu akhir Ramadhan jelang lebaran idul fitri,” terang Pengurus Persaudaraan Dosen Republik Indonesia ini.
Padahal sluruh kata zakat yang ada dalam Alquran secara umum semuanya ditujukan kepada zakat harta. Karena itulah walau potensi zakat yang ada di Indonesia saat ini sekitar 300 triliun yang terkumpul baru mencapai baru 9 triliun, ya hanya sekitar 3 persen, imbuh Pimpinan Baznas Enrekang itu.
Ia melanjutkan bahwa di sinilah pentingnya sosialisasi zakat agar masuk kampus, supaya para akadmisi, ikut berkontribusi memberikan paham yang benar kepada masyarakat luas khususnya lagi dunia kampus.
“Kalau kaum intlektual saja salah memahami ayat zakat, bagaimana orang kaya mau berzakat,” tanya Dosen STKIP Muhammadiyah Enrekang ini.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Syaiah UIM, Heri Iswandi sangat mengapresiasi acara kuliah umum tersebut, “Kebetulan memang salah satu materi inti dalam fakultas kami adalah zakat. Selama ini belum pernah ada pencerahan dari praktisi zakat, nah hari ini terjawab, luar biasa. Pemateri menjelaskan dengan gamblang masalah zakat di era milenial ini,” paparnya dengan antusias.( Sry )
