SINJAI, UPEKS.co.id–Pekerjaan drainase dalam kota yang telah rampung menuai banyak kritikan dan
permasalahan di lapangan.
Hal ini di ungkapkan salah satu pengamat di Kabupaten Sinjai, Nurbaya yang menilai pekerjaan drainase yang
dikerjakan Dinas PUPR diduga tidak sesuai dengan bestek.
Pasalnya menurut Nurbaya pekerjaan yang dilakukan di lapangan pada kenyataannya cuma penambahan pasangan batu 1 atau 2 lapis batu dengan ukuran dan panjang yang sama.
“Namun anggarannya sama dengan pekerjaan drainase yang baru yakni hampir Rp 200 Juta per 1 titik pekerjaan. Ada 15 titik yang dikerjakan dengan nilai anggaran yang hampir sama. Padahal biasanya di bongkar dulu semua lalu dipasang ulang jika ingin melakukan pekerjaan itu. Tapi yang terjadi hanya langsung dipasang dengan pasangan batu yang lama,” ungkapnya.
Selain itu lanjut Nurbaya pembersihan tidak dilakukan oleh pihak rekanan sehingga menimbulkan debu yang meresahkan warga sekitar.
“Seharusnya pihak rekanan selesai melakukan pekerjaan membersihkan sisa tanah galian sehingga kotorannya tidak menimbulkan debu pada siang hari. Apalagi ini masih musim kemarau,” jelasnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Drainase tersebut Dinas PUPR Sinjai, Andi Asrul ketika dikonfirmasi mengungkapkan, pekerjaan tersebut sudah sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Kenapa anggarannya tinggi karena ada tambahan pekerjaan drainase di beberapa ruas jalan sepanjang 5 meter,” kilahnya.
Diketahui Dinas PUPR Sinjai melakukan rehab beberapa drainase dalam kota seperti Jln. S. Hasanuddin, Sultan Isma, Jln Agussalim dan beberapa ruas jalan lainnya. (egy)
