BANTAENG.UPEKS.co.id—Berobsesi menemukan solusi problem pendidikan sesuai hasil riset, berlangsung Seminar Pendidikan Bakti Sosial (Baksos) yangdigelar Himpunan Mahasiswa (HIMA) Sosiologi Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat 27 Desember 2019 di aula Desa Barua Kabupaten Bantaeng,
Seminar ini merupakan salah satu paket kegiatan Baksos HIMA Sosiologi UNM. Terkait itu, sebelumnya baksos kali ini telah dibuat tim riset yang ditugaskan khusus meriset persoalan pendidikan di Desa Barua Bantaeng.
Tema seminar ” Mengembangkan potensi masyarakat dengan semangat pendidikan”, kata Ketua HIMA Sosiologi FIS UNM, Ahmad Adriadi dalam siaran persnya yangd ikirim ke Upeks.co.id. Sabtu (28/12).
Selanjutnya, kata Ahmad Adriadi, hasil riset diseminarkan menghadirkan pihak terkait. Diantaranya, legislatif dalam hal ini, A. Pratita Nareswari Putri Wijaya,SH (Ketua Komisi A DPRD Kab Bantaeng), dan pihak eksekutif H Abd. Hakim,S.Pd,M.Si dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng serta Mahyuddin, S.Stp,M.Ap sebagai utusan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Bantaeng sebagai pembicara.
Beberapa temuan tim riset terkait peroblem pendidikan di Desa Barua, tingginya angka putus sekolah, adanya sengketa tanah di salah satu SD Inpres Desa Barua mengakibatkan 3 kelas ditutup,.
Masalah lain, tidak merata dan kurang tepat sasaran dalam bantuan pendidikan ke masyarakat, Minimnya fasilitas yang mewadahi beberapa sekolah, minimnya minat bersekolah.
Itulah yang menjadidasar pemikiran kami di HIMA Sosioologi UNM, mengapa perlu menghadirkan legislatif dalam hal ini ketua komisi A DPRD Bantaeng dan eksekutif dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan yang bertanggung jawab terkait persoalan dunia pendidikan, tandas Ahmad Adriadi.
Seminar ini juga membukakan ruang bagi masyarakat Desa Barua secara terbuka menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait masalah pendidikan yang mereka rasakan pada pihak legislatif dan eksekutif Bantaeng.
Hasilnya cukup menggembirakan, beberapa masukan, keritikan dan keluhan dari warga khususnya pemuda desa Barua.
Setelah melalui dialog dan perdebatan yang cukup alot dan panjang, akhirnya kedua bela pihak dalam hal ini warga Desa Barua dan pihak pemerintah dalam hal ini eksekutif dan legislatif terjadi titip sepakat.
Dalam kesepakatan itu dituangkan beberapa aspirasi terkait masalah pendidikan Desa Barua ke dalam Bentuk berita acara atau MoU yang ditandatangani kedua bela pihak.
Hasil dari MoU ini akan terus dikawal oleh warga Desa Barua. Seminar yang mendapat apresiasi berbagai kalangan itu, juga dihadiri HArianto ,SE (Wakil Ketua DPRD Bantaeng) dan Hasanuddin (Kepala Desa Barua), kata Ahmad Adriadi. (rls).
