Lutra, Upeks.co.id – Diduga depresi, seorang pemuda ditemukan oleh neneknya dan warga sudah tergantung dan tidak bernyawa di rumah neneknya, di Dusun Terpedo Desa Terpedo Jaya Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), , Kamis (19/12/19).
Informasi diperoleh media ini dari Kanit Reskrim Polsek Sabbang Polres Lutra, Ipda Safri, Kamis (19/12/19) malam, pemuda tersebut berinisial HS. Dia anak dari mantan anggota DPRD Tana-Toraja (Tator) dua periode.
Pemuda 21 tahun ini nekat mengakhiri hidupnya karena diduga depresi karena korban pernah bekerja di Morowali dan berhenti karena kecelakaan.
“Selain itu, selama meninggal ibu korban, sehabis kecelakaan, korban berubah menjadi penyendiri dan suka marah-marah,” tutur Nenek korban yang tinggal berdua dengan cucunya, yang ditirukan Kanit Reskrim Polsek Sabbang.
Kematian korban pertama kali dilihat oleh sang nenek RS (68), dan SR (40) tetangga korban, AL (31) tetangga korban dan sekaligus saksi, saat itu juga warga kampung berbondong-bondong berdatangan ke lokasi kejadian untuk menyaksikan korban yang tewas gantung diri.
Kejadian itupun dilaporkan ke pihak Kepolisian Polsek Sabbang.
“Mendapat informasi dari masyarakat, petugas langsung turun ke lokasi kejadian bersama Unit Identifikasi Polres Luwu Utara dan tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara(TKP), petugas dan pihak keluarga langsung menurunkan korban yang masih tergantung,” kata Kanit Reskrim Polsek Sabbang Ipda Safri.
Berdasarkan keterangan nenek korban, pada hari Rabu (18/12) pada saat makan malam nenek korban menyiapkan makan malam kepada cucunya (korban), namun korban marah-marah dan memukul-mukul pintu kamar mandi pada saat neneknya sedang mandi.
Dan sekitar pukul 22.00 Wita korban sempat keluar rumah, namun neneknya takut untuk bertanya, tak lama kemudian korban masuk kedalam kamar sampai pada Hari Kamis (19/12/19) sekitar pukul 14.00 Wita, saksi nenek korban mengintip ke jendela korban dan kaget melihat cucunya sudah tergantung lalu sang nenek memanggil tetangga.
Dari hasil pemeriksaan petugas tim Inafis Polres Lutra dan tim medis yang dipimpin dokter Fadiyah Fataniyah menyimpulkan diperkirakan korban meninggal dunia karena jerat tali di lehernya (gantung diri) dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Hasil kesepakatan keluarga korban menerima kejadian tersebut dan tidak melakukan otopsi, sehingga di sarankan agar membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi,” jelas Kanit Reskrim Polsek Sabbang Ipda Safri.
Dari lokasi, petugas mengamankan tali yang digunakan untuk gantung diri.(yustus)