LUTRA.UPEKS.co.id— Bupati Luwu Utara (Lutra) hadiri launching buku rumah peradaban Seko dan Rampi yang disusun Balai Arkeologi Provinsi Sulsel, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Rangkaian kegiatan, kampanyekan gemar membaca di Lutra. Buku ini lahir dari sebuah penelusuran dan penelitian selama lebih lima tahun. Kegiatan berlangsung di Aula La Galigo, Kamis (26/12).
Demikian Kasubag analisa media dan dokumentasi Setda Lutra, Saraswati, Jumat (27/12). Dikatakannya, bupati menghadiri launching buku rumah peradaban Seko-Rampi.
Indah mengharapkan buku ini bisa disusun kembali untuk kemudian dibagikan ke masyarakat Lutra dan Pelajar untuk sekaligus Indah mengajak dan kampanyekan untuk gemar membaca putra-putri Luwu Utara.
Menyadari budaya membaca dan menulis di Lutra masih rendah. Untuk itu pemkab termasuk di pedalaman atau pelosok perlu gemar membaca dengan diluncurkannya buku rumah peradaban Seko-Rampi terkhusus putra-putri Lutra.
Bupati mengajak Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk menjadi Legacy dalam penyebaran dan mengajak warga, penuda-pemudi juga untuk gemar membaca.
Dalam sambutannya Indah menyampaikan, kemajemukan yang dimiliki masyarakat Lutra yang jadi modal pembangunan daerah ini.
Kemajemukan itu terdapat pada beberapa suku, bahasa dan budaya di Lutra didalamnya memiliki kekayaan nilai dan filosofi hidup, adat dan norma serta hasil karya material.
Seperti dikemukakan Irfan Mahmud, Kepala Balai Arkeologi Sulsel, proses pembuatan buku dengan judul Rumah Peradaban Seko-Rampi, mampu menghasilkan suatu karya berupa buku yang memuat tulisan merangkai simpul-simpul budaya dengan apik. Untuk kita lebih memahami kekayaan adat budaya Lutra, kata bupati.
Bupati menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Irfan Mahmud atas launching bukunya berjudul, ” Rumah Peradaban Seko-Rampi”.
Peluncuran buku dihadiri Kepala Dinas Parawisa Kebudayaan Lutra, Yasir Taba dan Kadis Kominfo Arief R Palallo.
Irfan Mahmud, Kepala Balai Arkeologi Sulsel mengungkapkan, proses pembuatan buku ini diawali 2014 lalu, dan setelah kita penelitian lima tahun terakhir, ternyata Kecamatan Seko dan Rampi memberi banyak gambaran pengetahuan lokal yang genius atau unggul serta menyimpan kekayaan Sumber Daya Alam,” pungkasnya. (yustus).
