LUTRA.UPEKS.co.id—Mengikuti perkembangan Wisata, Dinas Pariwisata Sulsel gelar lomba Sadar Wisata, Jumat (29/11) dan penetarpan juara di Hotel Grand Celino Makassar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel diwakili Kepala Bidang Penfembangan Sumber Daya Pariwisata, Bruno S Rantetana menjelaskan, lomba Kelompok Sadar Wisata untuk membangkitkan gairah masyarakat atau mengembangkan pariwisata minimal di lingkungannya masing masing menjadi sebuah destinasi.
“Kami sangat mengharapkan dengan adanya Kelompok Sadar Wisata di setiap wilayah Sulsel ini, agar termotivasi mengembangkan pariwisata, menjaga kebersihan lingkungan, sungai, hutan serta mengembangkan ekonomi kreatif dan sebagainya untuk sejahterakan warga sekitarnya,” terang Bruno.
Pemerintah lanjut Bruno S Rantetana, harus mendorong, membangkitkan gairah masyarakat agar bisa menyadari bahwa saat ini pariwisata bukan sekedar jalan- jalan lagi tetapi sudah menjadi sektor ekonomi yang sangat kompetitif.
Bruno menjelaskan, dalam persaingan pariwisata internasional dunia pariwisata inilah yang biasanya sangat eksis di dunia ekonomi internasional.
”Kalau misalnya ada krisis moneter, keuangan, dan ekonomi tidak akan menghalangi orang berjalan dari satu wilayah ke wilayah yang lain,” jelasnya.
Ia menambahkan, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang kompetitif untuk saat ini, maka diangkat oleh Presiden sebagai salah satu sektor ekonomi yang diharapkan akan memperbesar “Devisa Negara” serta memperbanyak lapangan kerja dan pendapatan asli masyarakat setempat.
Lomba yang digagas oleh Dinas Pariwisata Propinsi guna untuk “menumbuh kembangkan kesadaran berpariwisata, sehingga kelompok ini tidak hanya menjadi kelompok mati tapi menjadi kelompok yang aktif”ujarnya.
Sementara itu Ketua Dewan juri, Baharuddin Solongi mrngungkapkan bahwa, penilaian dilakukan dengan mengacu pada regulasi dari Kementerian Kebudayaan dan Kepariwisataan RI tentang Sadar Wisata.
Menurut Baharuddin Solongi, terpilihnya Kelompok Sadar Wisata dari Rante Kasimpo Kecamatan Rongkong, Kabupaten Lutra, Sulsel, itu berdasarkan pengamatan langsung tim penilai di lokasi setiap Kabupaten.
Diantaranya kelengkapan administrasi kelompok, pelaporan, dokumen yang kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang diserahkan ke tim Disbudpar Sulsel, dan Pokdarwis Rante Kasimpo paling tertinggi nilainya,” jelasn Ketua Dewan Juri, seraya menambahkan, unsur yang dinilai implementasi nilai-nilai sapta pesona, kelembagaan, dan
dokumentasi aktivitas Pokdarwis selama didirikan.
Terdapat 11 Pokdarwis berkompetisi di Sulsel. Pokdarwis Rante Kasimpo dari Kecamatan Rongkong mempunyai keunggulan kata Baharuddin Solongi.
Diantaranya, masyarakat setempat memiliki beragam pilihan souvenir yang bernilai ekonomi tinggi seperti batik, selendang tenun khas Rongkong, ada Kopi, madu hutan dan pernik- pernik menarik lainnya. Selain itu, atraksi tarian khas Rongkong yang diperankan anggota Pikdarwis, juga permainan tradisionil yang dipertunjukkan anggota sehingga menarik perhatian para pengunjung wisatawan.
Pokdarwis Rante Kasimpo, sambung Baharuddin sudah melengkapi diri dengsn home stay yang tentu juga memberikan keuntungan ekonomi secara langsung bagi warga yang mengelola home stay tersebut.
Untuk juara I Pokdarwis Rante Kasimpo dari Lutra, Rongkong Tana Masakke, juara II Pokdarwis Pinus Rombeng Bantaeng, juara III Pokdarwis Lereng Citta Soppeng.
Untuk juara harapan 1 Pokdarwis A’bulo Sibatang Pangkep, juara harapan 2 Batupake Gojeng Sinjai dan juara harapan 3 Pokdarwis Londa Toraja Utara.
Kadis Budpar Luwu Utara, Yasir Taba mengatakan, juara yang diraih Pokdarwis dari Kecamatan Rongkong Tana Masakke’, itu membutuhkan proses dan tidak mungkin sekali jadi, tapi tidak bosan- bosannya kami menghimbau agar Sapta Pesona untuk destinasi parawisata ini menjadi bagian dari kehidupan kita semua masyarakat Bumi Lamaranginang (Lutra, red).
“Bagaimana memelihara kenyamanan, kesejukan, kebersihan serta tempat wisata tersebut agar selalu bersih,” imbau Yasir Taba.(yustus)
