Mengenal Ada’ Rampi Pepohamoko Mampolala

Mengenal Ada' Rampi Pepohamoko Mampolala

Mengenal Ada' Rampi Pepohamoko MampolalaLUTRA.UPEKS.co.id—Prosesi pengantin di Tana To Rampi melalui adat Parewawaada’ Tonipohamoko(pakaian
adat pengantin) yakni Toma’ani (pengantin laki-laki). Puruka Sengke (celana adat pendek hingga lutut), Badu’ laki (jas atau baju adat), Lipa’ sabe (sarung adat), Nipehabe’ki Siga.

Untuk pengantin perempuan disebut Towowe’o Towowe’e, Koliwu'(sejenis rok panjang dari kain selebar 6-8  meter, Kolew Tonihape(baju adat wanita), Totali Tonirobdo’ (talibonto) yang dihias.

Bacaan Lainnya

Hal itu diungkapkan Tokey Rampi (Kepala adat wilayah to Rampi, Paukus Sigi bahwa, Nipohamoko ada’ (kawin  adat) itu pengantin laki-laki diantar oleh rombongan pihak laki-laki dipimpin seorang anggota dewan adat menuju  rumah pengantin perempuan untuk mengikuti acara kawin adat.

Perkawinan secara adat dapat dilaksanakan di rumah pengantin perempuan, dan atau di Porokiu (rumah adat Rampi).

“Paulus Sigi mengatakan, perkawinan secara adat dilaksanakan dan disahkan Tokey Bola'(ketua adat Desa).

Sebelum mengesahkan perkawinan, Tokey terlebih dahulu membacakan atau menasehatkan kepada kedua  mempelai tentang aturan dan syarat yang akan dipatuhi atau diikuti dalam kawin adat,” ujarnya.

Setelah Tokey selesai membacakan atau memberikan nasehat perkaeinan secara adat, maka Tokey  mempersilahkan kedua mempelai manandatangani surat nikah adat dan sekaligus mengetuk palu tanda
perkawinan telah sah menurut adat To Rampi, jelas Tokey Tonitongko.

Lanjut, untuk mas kawin yang disebut Lala Ando dengan tiga lembar sarung Popehori tolu bala’lipa yakni, Habala’ Kumba, Hamato ahe’podiha kotorua. Satu lembar sarung, satu mata parang, syarat untuk memasuki tempat tidur pengantin perempuan oleh pengantin laki-laki.

Hamato ahe’po ohiina loti, satu mata parang diselipkan pada ikatan kayu yang dipikul oleh pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan. Lalu kemudian Hamato ahe’ habala’lipa’, ha anu bingka’po ohi boi,
pangkaromputu, hante holo’na, nlohii manu’ male’enu, bau pampopehori towowe’o(satu mata parang, satu lembar  sarung, satu niru mini berisi beras nasi dua bungkus sayur satu bungkus berisi ayam dan satu ekor yang telah dimasak untuk menyambut pengantin perempuan dirumah pengantin laki-laki.

Habala’lipa, polehe hinda’na towowe’o mehangku(satu lembar sarung pengalas bahu pengantin perempuan memikul bambu saat menimba air dirumah penfantin laki-laki.

Iba mpepa’ ali’ wowiu (empat lembar tikar tilem) untuk tempat duduk orang tua atau dewan adat yang mengantar pengantin laki-laki kerumah pengantin perempuan.(yustus)

Pos terkait