Pengurus NU Makassar Dilantik, Perkuat Amaliyah Nahdliyah

MAKASSAR,Upeks.co.id—Sebanyak 105 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar terdiri Pengurus, Lembaga, & Lajnah NU Kota Makassar Masa Khidmat 2019-2024 dilantik oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Hotel Four Point by Sheraton, Jumat (11/10/19).

Diantaranya, Rais Syuriah PCNU Kota Makassar, AG. KH. Baharuddin HS sedangkan Ketua Tanfidziah PCNU Kota Makassar KH. Kaswad Sartono dan Sekretaris Tanfidziyah Usman Sofyan MA.Pengurus NU Makassar Dilantik, Perkuat Amaliyah Nahdliyah

Bacaan Lainnya

Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel KH. Hamzah Harun mengatakan, organisasi yang akan bertahan adalah organisasi yang difungsikan seperti sebuah sepeda. Harus diayun rodanya agar bergerak, setir harus diseimbangkan antara roda dan rantainya. “Satu mata rantai yang putus maka seluruh rantai terputus,” ujarnya.

Oleh karena itu, Hamzah berharap, pengurus baru PCNU Kota Makassar untuk memfungsikan NU seperti sepeda yang butuh pengemudi yang bersatu untuk menggerakkannya.

“Karena itu terima kasih setinggi-tingginya pada seluruh oknum yang bersedia dilantik. Itu artinya berikrar untuk menggerakan NU j adi organisasi yang berperan aktif di agama dan support positif Ierhadap perkembangan bangsa ke depan,” bebemya.Pengurus NU Makassar Dilantik, Perkuat Amaliyah Nahdliyah

Di kesempatan yang sama, KH Nurul Yaqin Ishaq selaku Khatib Syuriah PBNU berharap, pelantikan pengurus baru PCNU Makassar menjadi tonggak sejarah bagi pengurus. Karena momen ini adalah titik awal melakukan pengabdian maksimal kepada umat melalui NU.

Nur Yaqin juga berharap, pengurus bisa memperkuat basis ke-NU-an di Makassar dengan cara melestarikan amaliyah nahdliyah.

“Karena tidak bisa berharap pada orang lain di luar N U. Inilah yang diperkuat basis NU dimulai dari amaliah nahdliyah. Tidak ada keraguan sedikit pun. Amaliah nahdliyah selama ini diajarkan turun-temurun pasti memiliki landasan yang kuat,” ujarnya.

Jika pun ada pihak tertentu yang kerap mendiskreditkan amaliyah nahdliyah, itu karena mereka tak memahami bagaimana NU mengambil istinbath di dalam Alquran dan hadis. Maka dari itu pengurus baru tak perlu hirau dengan ha] semacam itu, dan tetap perkuat amaliyah nahdliyah di masyarakat. “Mereka mengatakan amaliah NU bi’dah. Mereka tidak mengerti bi’dah itu sendiri,” pungkasnya.

Selain pelantikan PCNU Makassar melakukan penandatangan dengan lima perguruan tinggi di Makassar yakni UNHAS, UNM, UIN, UMI, dan UIM. Kegiatan yang dihadiri warga nadhiliyin ini juga dilakukan penyerahan tanah hibah dari tokoh NU H Abdul Hafid ke NU Makassar dan launching gedung NU. (*)