MAKASSAR, UPEKS.co.id — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di New Makassar Mall, di Jl KH Agussalim, Kamis (10/10/19).
Sidak yang dilakukan wakil rakyat tersebut, terkait adanya keluhan sejumlah pedagang di New Makassar Mall yang datang mengadu di kantor DPRD Kota Makassar, pada Rabu (9/10/19).
“Kami melakukan sidak sebenarnya ingin melihat kondisi di lapangan. Karena kemarin ada beberapa pedagang datang di Komisi A, membicarakan masalah keluhannya, ” kata anggota DPRD Makassar, Andi Nurhaldin NH, Kamis (10/10/19).
Putra Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini mengaku, pihaknya sama-sama turun dengan beberapa anggota dewan sebelumnya. Karena kebetulan belum dilakukan pembentukan komisi.
“Jadi kita panggil semuanya dan memang kurang lebih ada 20 anggota dewan datang dan ada beberapa dari Ibu- ibu, ” ucap putra Nurdin Halid ini.
Nurhaldin menyebut, pihaknya turun sidak di New Makassar Mall terkait adanya permasalahan dimana beberapa pedagang mengaku losdnha disegel. Padahal mereka sudah membayar.
“Contoh misalnya yang tadi di lantai 1. Itu ada ibu-ibu tengah malam dikasih keluar barangnya. Terus kedua dia melapor ke polisi sekarang terlapor, bukan jadi pelapor. Itu permasalahannya, ” sebut anggota DPRD Fraksi Golkar ini.
Pihaknya pun mau cari tahu apa sebenarnya masalah sehingga pengelola yang melapor. Karena pertama ini pedagang yang melapor, kemudian dia ikut terlapor.
Tak hanya itu lanjut Nurhaldin, ada beberapa losd juga harganya tidak masuk akal. Karena ada 1 Meter seharga Rp 120 juta. Harga tersebut pun dinilainya tidak masuk akal.
“Rencana pekan depan kita akan membuat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan kita panggil pemerintah, pengelola dan pedagang untuk mendengarkan langsung apa sih masalahnya, ” lanjutnya.
Diakuinya sebagai perwakilan rakyat harus mencarikan solusi dengan pedagang dan pihaknya sudah melihat kondisi apa betul laporan yang kemarin itu benar atau tidak.
“Ternyata memang setelah kita datang banyak memang tempat kurang layak. Termasuk harga pertama tidak masuk akal, ekskalator juga tidak jalan dan pengelola juga mauya apa. Dan kita mau ketemu sama pengelola tidak ada semua di lokasi, ” sesalnya.(Jay)
