JAKARTA – Indonesia Consumer Selling 2019 akan kembali digelar pada awal bulan depan. Tepatnya tanggal 3-5 Mei mendatang, di Timor Plaza Dili, Republik Demokrasi Timor Leste. Sejumlah travel agent tetap akan terlibat dalam kegiatan ini.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Indonesian Consumer Selling kali ini masih menawarkan paket wisata ke Pulau Dewata, Bali. Sebagai salah satu daerah wisata prioritas, Bali tetap menjadi magnet yang sangat kuat untuk mendatangkan wisman.
“Saya berharap warga Timor Leste bisa manfaatkan kesempatan terbaik ini. Sebab, pada kegiatan Consumer Selling akan ditawarkan paket wisata dengan harga miring. Lebih murah dibanding paket reguller di hari biasa,” ujarnya, Rabu (24/4).
Menurutnya, Bali menjadi daerah prioritas bagi wisman asal Dili. Sebagai pendukung kemajuan pariwisata, aksesibilitas pun sudah ter-cover dengan baik. Perjalanan dari Dili ke Bali bisa dilayani dengan mudah melalui jalur udara.
Rizki optimis Indonesian Cunsomer Selling kali ini mampu menarik banyak peminat. Dengan banyaknya travel agent yang bergabung, ia yakin akan banyak pula menyerap wisman asal Dili untuk diajak berlibur ke Bali.
“Kita akan maksimalkan kegiatan tersebut sehingga diharapkan hasil yang dicapai pun bisa lebih optimal. Acara sudah dibuka sejak pukul 10.00 pagi waktu setempat, dan akan ditutup pada pukul 18.00,” jelasnya.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauziyani menambahkan, acara akan dipandu dua MC kondang asal Timor Leste, yaitu Domilino Jose C.A Marques dan Lizete Lucas. Selama kegiatan berlangsung, panitia akan menyuguhkan beberapa tarian bali. Antara lain Tari Janger, Tari Pendet, Tari Cendrawasih, dan Tari Medley Nusantara.
“Tari Janger adalah tari kreasi asal Bali yang disajikan untuk menghibur para tamu internasional yang berkunjung ke Indonesia. Tarian ini biasanya disajikan oleh 2-4 penari. Tarian ini menggambarkan keindahan dan keramahan Indonesia, khususnya masyarakat Bali,” ungkapnya.
Sementara Tari Pendet, melambangkan penyambutan keturunan para dewa ke dunia alami. Lambat laun, seiring perkembangan zaman, seniman Bali mengubah Pendet menjadi ‘salam selamat datang’, sambil tetap mengandung unsur sakral-religius. Pencipta atau koreografer bentuk tarian modern ini adalah I Wayan Rindi.
Menyasar kekayaan Papua, Tari Cendrawasih adalah tarian yang mengangkat tema atau kisah sepasang burung cendrawasih yang sedang bercinta. Namun, jika dipahami lagi, tarian ini secara eksplisit memiliki makna filosofis tentang keindahan pulau Bali yang tak tertandingi. Baik dari segi keindahan alam maupun budaya.
“Beda lagi dengan Tari Medley Nusantara. Tarian ini merupakan representasi budaya dari beragam budaya di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Keragaman ini menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia,” tegasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, digelarnya Consumer Selling di Dili menjadi langkah tepat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Timor Leste ke Bali. Sebab, sejauh ini wisman dari negara tersebut menjadi salah satu yang terbanyak mengunjungi Indonesia.
“Berdasarkan data BPS bulan Januari 2019, wisatawan Timor Leste menempati posisi tiga terbanyak yang berkunjung ke Bali, yaitu 142,31 ribu atau 12,29 persen. Jelas sekali bahwa Timor Leste menjadi salah satu pasar potensial yang harus tetap dijaga dan diperjuangkan,” tandasnya. (*)