
WISUDA. Wisuda santri IMMIM, di Kampus II Pondok Pesantren IMMIM di Moncongloe, Maros, Sabtu (13/4). HUMAS IMMIM
MAROS,UPEKS.co.id—Pesantren Modern Pendidikan Alquran IMMIM Putra, Moncongloe Kabupaten Maros, Sulsel laksanakan wisuda angkatan XXXIX dan dirangkaikan wisuda Tahfidz (penghafal) Alquran 15 dan 30 juz di Kampus II IMMIM Putra, Moncongloe, Maros.
Dalam kegiatan itu, tercatat 108 santri diwisuda, lima orang diantarnya tahfidz (penghafal quran). Sebelumnya, mereka diuji khusus oleh sebuah tim melibatkan para pembina tahfidz.
Ke-lima tahfidz itu masing-masing, Muhammad Ichsan, Andi Achmad Khaidir Agussalim, Achmad Fakhri Pangara, Ikhwanul Mukminin,Alfaris Dwi Sandro dan Khadafi. Selanjutnya, Ketua Umum YASDIC IMMIM, Ir HM Ridwan Abdullah menetapkan, hadiah umroh bagi Muhammad Ichsan, atas prestasinya menghafal Alquran 30 juz.
Wisuda dihadiri, Kakanwil Kemenag Sulsel diwakili Drs Rappe, perwakilan pejabat Pemkab Maros, Ketua Umum YASDIC IMMIM, Ir HM Ridwan Abdullah,M.Sc, Ketua YASDIC Unit Kepesantrenan, Ir Hj Nurfajri FL,Mpd, Dewan Pengasuh Pesantren IMMIM, para guru dan orang tua santri.
Ketua Umum YASDIC IMMIM, Ir HM Ridwan Abdullah,M.Sc mengucapkan selamat berbahagia kepada para anak-anakku santri yang telah menyelesaikan studi. Kepada para orang tua, kami juga berterima kasih atas kepercayaannya menitipkan anaknya untuk kami bina di IMMIM.

PAMERAN. Ketua Umum YASDIC, Ir HM Ridwan Abdullah Direktur Pesantren IMMIM Putra, Dr H Mukhlis Mukhtar mengapresiasi kaligrafi santri saat meninjau pameran kreasi hasil karya santri di lokasi wisuda, Sabtu
(13/4). HUMAS IMMIM.
Ridwan Abdullah menandaskan, puncak bahagia manusia itu ada tiga jenis. Puncak pertama adalah Spiritual Happines dengan menjaga integritas, puncak ke dua Intelektual Happines, berupa nilai ilmu yang menunjang hidup/bahagia bersama ilmu dan Fisikal Happines, berupa tubuh dan harta benda.
Tips untuk mencapai ke tiga puncak bahagia itu, jika kita kuliah ada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), namun perannya hanya mengantar kita hingga fase pendaftaran untuk bekerja.
Kini dibutuhkan IPE (Integritas,Profesional dan Entrepreneur). Perlu pula ditunjang industri kreatif bermodalkan ide,seni serta Informasi Teknologi (IT), tandas Ridwan Abdullah.
Untuk mewujudkan puncak-puncak bahagia tersebut, selama proses pendidikan sejak dini kepada santri diperkenalkan motto Pesantren IMMIM, Berakhlak Mulia (Heart), berpengetahuan Luas (Head) dan Berbadan sehat (Hand).
Selanjutnya, diperkuat pula tekad para pembina dan guru pesantren IMMIM yang dikenal dengan olah kalbu,olah pikir,Olah Rasa dan Olah Raga, ungkap Ridwan Abdullah.
Sebelumnya, Direktur Pesantren IMMIM Putra, Dr H Mukhlis Mukhtar,M.Ag. melaporkan, enam tahun silam tepatnya 2013, santri baru IMMIM Putra 250 orang. Namun yang mencapai puncak penyelesaian studi hingga wisuda tahun 2019 tercatat 108 orang.
Dibagian lain, Mukhlis Mukhtar berpesan, kepada anak-anakku, apa yang didapat melalui penglihatan dan pendengaran selama di pesantren, diharapkan diolah di hati. Jika itu baik lakukanlah dan diawali bismillahirrahmanirrahim. Itu merupakan aplikasi dari Pesntren IMMIM yang selama ini terakreditasi A Plus atau
sangat baik.
Kepala Sekolah SMA IMMIM, Drs Mursyid mengatakan, selama ini metode pendidikan di IMMIM, kurikulumnya memadukan pendidikan umum dan agama. Alhamdulillah, secara bertahap, SMA IMMIM menerapkan elektronik Learning (E- leraning) bagi peserta didik.
Perpaduan pendidikan itu, kata Mursyid senantiasa merujuk visi Pesantren IMMIM, terwujudnya pondok pesantren yang menghasilkan insan kader intelek ulama dan ulama intelek menuju generasi yang berkomitmen tinggi terhadap kemakmuran masjid dan persatuan ummat. (arf).
