LUTIM,UPEKS.co.id–Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Luwu Timur kerjasama Character
Development Network (CDN) gelar Seminar dan Workshop Pendidikan Karakter bertema “Membangun Tradisi
Pendidikan Menuju Keunggulan Karakter”, Sabtu (23/03/2019) di Aula Dinas Pendidikan, Kecamatan Malili.
Seminar ini juga dirangkai dengan bedah buku Autobiografi Motivasi “Melawan Takdir” karya Prof Hamdan Juhanis. Buku ini berisikan kisah seorang Hamdan yang berasal dari desa terpencil, yatim, ibu buta huruf dan sangat miskin yang mampu menyelesaikan S2 dan S3 diluar negeri bahkan menjadi Profesor termuda.
Prof. Hamdan Juhannis yang merupakan Guru besar Ilmu Sosiologi dan Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Pengembangan Lembaga UIN Alauddin Makassar hadir sebagai narasumber dalam acara ini.
Ketua PGRI Kab. Luwu Timur, Nursalam mengatakan, karakter merupakan bagian integral yang harus dibangun, agar generasi muda memiliki sikap dan pola pikir yang berlandaskan moral yang kokoh dan benar.
Dalam pengembangan pendidikan karakter dibutuhkan kompetensi yang mencakup komponen kecerdasan, keilmuan, keproduktifan serta ahlak yang baik.
“Jangan sampai siswa pintar dan cerdas dalam kelas, namun prilakunya beringasan”, kata Nursalam.
Karakter adalah cara orang untuk berpikir, merasakan dan berperilaku (personality). Adapun nilai untuk membangun karakter antara lain, amanah, jujur, menghormati, bertanggungjawab, adil, peduli, disiplin diri, kewarganegaraan, dan ikhlas. Hal yang tak kalah penting yaitu lingkungan pembangunan karakter adalah sekolah, keluarga, social, dan virtual (anak memiliki guru dan teman virtual).
Seminar yang diikuti kurang lebih oleh 452 peserta tersebut, terdiri dari para kepala sekolah dan Guru SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Luwu Timur.
Bupati ketika membuka seminar mengatakan, sistem pembelajaran saat ini belum secara efektif membangun peserta didik untuk memiliki akhlak mulia dan karakter bangsa. Hal tersebut terlihat pada model pendidikan yang diajarkan selama ini masih menekankan pada pentingnya nilai akademik, sedangkan penekanan pendidikan yang mengajarkan tentang kemampuan mengelola dirinya sendiri masih rendah.
Olehnya itu, menurut Husler, yang perlu ditingkatkan lagi ialah mutu pendidikan karakter bagi peserta didik, namun disamping itu perlu ditanamkan pula penguatan nilai pendidikan karakter. (hms/ikp/kominfo).
