
MUBES ke-VII DPP IMMIM. Wapres, Jusuf Kalla buka Musyawarah Besar (Mubes) ke-VII DPP IMMIM) di Pondok Pesantren Modern Pendidikan Alqur’an IMMIM Putra di Tamalanrea, Makassar, Sabtu Sore (19/1). Ist.
MAKASSAR,UPEKS.co.id—Keberadaan masjid itu sangat strategis. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga dapat berperan sebagai ”pesantren besar” sebagai wadah atau sarana pembelajaran dalam membentengi ummat
dari ideologi atau paham yang menyimpang.
“Saat ini, jumlah masjid di Indonesia sekitar 800-an, tiap hari bertambah dan kini mendekati angka 900-an. Menariknya Indonesia, merupakan terbanyak miliki masjid di dunia,” kata Wapres JK saat sambutan pembukaan
Musyawarah Besar ke-7 DPP Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahidah (IMMIM) di Pondok Pesantren Modern Pendidikan Alqur’an IMMIM Putra, Kota Makassar, Sabtu Sore (19/1).
Pembukaan Mubes IMMIM dihadiri Ketua YASDIC IMMIM, Ir HM Ridwan Abdullah, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Pangdam XIV Hasanuddin,Kapolda Sulsel, Forkopimda,Rektor PTN/PTS di Sulsel,Ormas dan keagamaan serta para pembina Ponpes IMMIM.
Rangkaian pembukaan Mubes DPP IMMIM, berlangsung pemutaran slide lengkap foto-foto dokumenter kilas balik sejarah pendirian IMMIM. Kilas balik itu menggambarkan kegigihan HM Fadeli Luran untuk memupuk kebersamaan ummat Islam berlandaskan motto ”Bersatu dalam aqidah,Toleransi Dalam Furu’ dan Khilafiyah”.
“Keberadaan IMMIM tidak lepas dari semangat dan cita-cita mulia H Fadeli Luran yang berkeinginan kuat mempersatukan seluruh komponen Islam, serta membendung gerakan paham Komunisme yang merajalela pada era 1964 kala itu,” ungkap Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pembina DPP IMMIM itu.
Ditambahkannya, salah satu problem ummat secara nasional dewasa ini, terkait dunia usaha. Jika berkumpul 100 muslim, biasanya 90% miskin.
Nah, untuk itu masjid harus mampu mendorong dan mendidik ummat Islam agar tergerak mendirikan dunia usaha.
”Pengurus masjid, bukan hanya urus imam,khatib tapi juga harus mampu mengembangkan potensi dan memberdayakan masyarakat sekitar masjid dalam berbagai aspek bidang,” harap JK.
Salah satu contoh peluang, lanjut Jusuf Kalla, masjid itu sangat bagus mengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi warga sekitar. Pelaksanaan PAUD, bagus antara pukul 07.00 hingga jam 12.00. Pertimbangannya umumnya, masjid kurang kegiatan (lengang) pada pukul 07.00 hingga 12.00. siang.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah mengakui, selama ini DPP IMMIM sangat banyak berperan dalam membangun dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Sulsel.
Peran strategis DPP IMMIM demikian itu, sangat bersinergi dengan berbagai program pembangunan manusia yang dirancang pemerintah, kata Nurdin Abdullah.
“Kami berharap kerjasama yang berjalan baik selama ini dapat terus dilanjutkan. Saat ini Pemprov Sulsel menggalakkan program Gerakan 15 Menit Mengaji, pembangunan rumah tahfidz (penghafal Alqur’an), mendorong literasi Alqur’an di sekolah, serta pembangunan sarana ibadah lainnya,” tambah gubernur.
“Diharapkan ke depan, dapat lebih banyak putra-putri terbaik Sulsel berkiprah tingkat nasional maupun internasional seperti Wapres JK,” kunci Nurdin Abdullah.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP IMMIM, Prof. Dr H Ahmad M Sewang, berterima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi, karena di tengah-tengah padatnya agenda kegiatan, namun Wapres JK berkenan membuka Mubes DPP IMMIM ke-VII di Makassar.
Menurut Ahmad Sewang, sejarah mencatat JK, salah satu tokoh sejarah dalam perjalanan IMMIM. Era 1964- 1972, JK pernah menjabat Sekjen DPP IMMIM yang saat itu mendampingi pendiri IMMIM, H Fadeli Luran.
Turut dipaparkan, berbagai kegiatan IMMIM termasuk, rutinnya diskusi bulanan IMMIM. Kegiatan lain, IMMIM Award terkait penilaian manajemen masjid dan Fadeli Luran Award terkait tokoh-tokoh yang peduli kemasjidan dan pengembangan ummat dan keagamaan. (arf).
